Posted by: skripsiterbaik | January 14, 2011

Teruslah Berdiskusi!

Dalam proses penulisan skripsi terbaik Anda, tidak mungkin Anda hanya mengurung diri. Berkutat dengan buku, diktat, internet, sumber-sumber informasi lainnya. Anda sebaiknya tidak melakukan itu. Kenapa? Dengan mengurung diri akan cepat membuat Anda bosan dan jenuh.

Oleh karena itu, keluarlah dari “kandang” Anda. Berdiskusilah dengan teman, kolega, orang tua dan dosen pembimbing. Luangkan waktu untuk itu. Selain untuk mengurangi kejenuhan atau bahkan mencegahkan, Anda akan mendapatkan pencerahan. Apalagi bila Anda menemui jalan buntu dalam penulisan skripsi terbaik Anda.

Selain itu, dengan berdiskusi Anda bisa mendapatkan ide-ide baru. Misalnya, mengenai arah dari skripsi terbaik Anda, mengenai data dan informasi yang bisa diperoleh atau dari sumber mana bisa mendapatkannya.

Berdiskusi juga akan menyegarkan tidak hanya fikiran Anda tetapi juga membuat Anda lebih rileks. Tekanan yang mungkin ditimbulkan dari proses penulisan dapat sedikit hilang atau bahkan sirna sama sekali. Dengan demikian akan membuat Anda semakin semangat, produktif dan dapat membongkor potensi intelektual Anda yang luar biasa.

Nah, janganlah mengurung diri, teruslah berdiskusi!

Posted by: skripsiterbaik | January 9, 2011

Pikiran Buntu, Motivasi Menulis Menurun

Bagi Anda yang sedang menulis skripsi mungkin pernah mengalami ini. Bahkan, bisa dipastikan ada saat-saat tertentu pikiran rasanya buntu, tidak tahu mau menulis apa lagi, bagaimana merangkai informasi, data dan fakta hingga menurunnya motivasi untuk menulis skripsi. Apabila itu terjadi apa yang harus Anda lakukan?

Pikiran buntu atau motivasi menulis menurun bisa disebabkan oleh adanya rasa kejenuhan. Anda mungkin terlalu memaksakan diri atau karena deadline sudah dekat jadi mau tidak mau Anda terus bekerja ekstra keras tanpa mengenal lelah.

Bekerja keras tanpa mengenal lelah sebenarnya suatu hal yang bagus. Apalagi bila dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah terukur, sebuah target yang jelas: skripsi terbaik! Namun, kadang menimbulkan kelelahan fisik yang luar biasa. Hal ini bisa menyebabkan kejenuhan pula.

Oleh karena itu, berikut beberapa langkah jitu agar tetap semangat menulis skripsi terbaik Anda:
Pertama, usahakan tercipta keseimbangan antara aktifitas menulis skripsi yang memakan waktu, tenaga dan pikiran dengan aktifitas Anda sehari-hari lainnya. Memang benar saat ini Anda fokus pada penulisan skripsi terbaik Anda, tetapi jangan lupakan aktifitas yang sudah menjadi rutinitas Anda. Apalagi bila rutinitas itu sudah menjadi kewajiban atau kegiatan terjadwal yang bermanfaat bagi Anda.

Misalnya, dalam setiap minggu Anda rutin berolah raga. Maka tetap jalanlan aktifitas berolah raga tersebut karena akan membantu Anda menjaga kebugaran tubuh Anda. Bila tubuh Anda bugar maka pikiran akan lebih tercerahkan dengan lancarnya peredaran darah keseluruh tubuh.

Kedua, berhentilah sejenak dari kegiatan menulis skripsi dan pikirkan aktifitas yang Anda sukai. Bila jenuh, coba pikirkan lalu lakukan aktifitas yang menjadi hobi atau kesukaan Anda. Misalnya, Anda suka bermain musik atau suka menyanyi. Coba alokasikan waktu untuk tetap menjalani hobi Anda tersebut. Biasanya setelah melakukan hal yang disukai, kita akan menjadi lebih bersemangat mengerjakan tugas-tugas yang berat.

Ketiga, tetaplah bersosialiasi dengan teman, kolega, saudara, orang tua atau orang-orang yang Anda pikir bisa membantu Anda. Saat Anda menulis skripsi terbaik memang dituntut menumpahkan segala daya upaya Anda. Bahkan, tak sedikit orang yang melakukan dengan sangat serius hingga mengisolasi diri dari pergaulan. Hindari hal ini karena akan menyebabkan depresi. Kalau itu terjadi bisa makin runyam, kan?

Nah, agar terhindari dari depresi dan rasa kesendirian yang berkepanjangan, tetaplah menjaga silaturahmi. Usahakan tetap berlaku sebagai layaknya manusia normal yang butuh teman dan berbicara dengan orang-orang terdekat. Berceritalah dengan mereka tentang berbagai hal dari yang ringan sampai yang serius.

Keempat, setelah melakukan ketiga langkah itu tentu kini saatnya kembali fokus kepada prioritas utama Anda menulis skripsi terbaik. Secara prinsip, dalam kondisi jenuh ada perlu mencari kegiatan atau aktifitas yang membuat semangat Anda atau mood Anda kembali muncul. Dan, setelah Anda ‘bersenang-senang’ alias ‘melarikan diri sebentar’ dari kegiatan menulis skripsi terbaik Anda, bersikaplah konsekuen dan penuh tanggung jawab untuk kembali pada prioritas utama Anda saat ini: menorehkan kekuatan intelektual Anda dalam mahakarya skripsi terbaik Anda!

Posted by: skripsiterbaik | November 13, 2010

Ingin Sukses Skripsi, Jadikan Dosen sebagai Mitra

Posisi dosen dalam proses penulisan skripsi sangat penting. Dosen yang memberikan bimbingan, arahan dan sekaligus kunci sukses kelulusan Anda.

Dengan demikian, jadikanlah dosen sebagai mitra. Suka atau tidak, dosen telah ditunjuk sebagai pintu Anda menuju pintu kelulusan kesarjanaan Anda. Jadi yang sebaiknya dilakukan adalah bermitra. Bukan menjadikan musuh.

Lalu bagaimana kalau dosen pembimbing suka reseh, ribet, susah ditemui, ngeselin, dan sederet kondisi yang menyulitkan Anda? Sesulit kondisi itu harus Anda terima secara ikhlas. Turuti bimbingan dosen, sebatas dapat diterima dan dipertanggungjawabkan secara akademik, bukan bimbingan yang di luar itu.

Bila sulit ditemui, cobalah selalu bersifat proaktif. Di jaman teknologi maju seperti ini, segala alat komunikasi bisa Anda gunakan. Telpon, sms, bahkan jejaring sosial dengan meninggalkan pesan di facebook atau twitter. Tentunya dengan bahasa yang santun.

Kalau pun tidak dijawab atau belum dijawab secara cepat, berpikirlah positif. Tunggu beberapa waktu. Bila belum mendapatkan jawaban juga, coba ulangi lagi. Intinya, pro aktif karena Anda lah yang butuh. Asumsikan para dosen memang sibuk dengan berbagai urusan yang harus dilakukan. Tapi sebagai dosen, pasti akan mengatur waktu sebaik mungkin untuk mahasiswa bimbingannya.

Jangan lupa, kontak dosen secara rutin. Buatlah kesepakatan bimbingan yang jelas. Bersikaplah fleksibel mengenai waktu dan tepat selama masih dalam batasan kewajaran.

So, bila Anda ingin lancar dalam pembuatan skripsi dan lulus sesuai keinginan Anda, jadikanlah dosen sebagai mitra, bukan musuh.

Inilah taktik jitu pantang menyerah pertama yang harus dilakukan para skripsi-ers. Anda tentu punya ide, bukan? Tentang apa saja. Tak peduli apakah itu baik atau buruk. Ide bagus atau bukan itu soal nomor dua. Yang penting Anda harus muncul dengan sebuah gagasan.

Setelah Anda punya gagasan di kepala Anda, tuangkan dalam secarik kertas. Ya, hanya dalam selembar kertas saja. Jumlah kata-kata pun tidak perlu terlalu banyak, kira-kira 100-300 kata. Itu sudah cukup untuk menjelaskan apa sih yang ada di kepala Anda. Ini penting karena akan menjelaskan apa sih mau Anda.

Kenapa harus ditulis? Dengan tulisan Anda mengkomunikasikan gagasan Anda. Anda boleh punya sejuta satu gagasan tapi bila tidak dituangkan secara tertulis bisa langsung lenyap. Anda bisa langsung lupa. Bisa juga langsung berubah. Padahal bila ide itu brilian, tentu akan sayang bila melayang begitu saja.

Selain itu, dengan menuangkan ide dalam bentuk tulisan akan memudahkan orang lain  memahami gagasan Anda tersebut. Kemudian Anda akan bisa mengukur apakah orang lain memiliki pemahaman yang sama tentang gagasan tersebut. Artinya, apakah maksud Anda ditangkap dengan baik oleh orang lain yang membaca tulisan Anda.

Nah, dengan demikian orang lain tersebut bisa memberikan penilaian: baguskah ide Anda, menarikkah gagasan Anda, orisinalkah ide Anda dan masuk banyak lagi komentar yang bisa diberikan pembaca. Mereka juga bisa memberikan masukan termasuk kritik yang mencibir maupun membangun (konstruktif).

Anda bisa melakukan latihan ini berkali-kali untuk berbagai gagasan yang berloncatan di kepala Anda. Lalu bandingkan. Apakah cara menulis Anda sudah mudah dipahami. Apakah sekiranya bila orang lain membaca akan memiliki pemahaman yang sama dengan apa yang sebenarnya Anda pikirkan.

Bila Anda sudah merasa nyaman dengan ide-ide yang tertuang dalam secarik kertas itu, serahkan kepada pembimbing atau dosen yang Anda pikir bisa memberikan masukan atau penilaian atas ide tersebut. Dengan ide yang tertulis, Anda lebih mudah untuk mendiskusikan lebih lanjut bagaimana mengembangkan ide Anda tersebut. Ingat, jangan-jangan ide itu sebuah ide orisinal dan brilian yang akan mengubah dunia.

So, tuliskah ide ada dalam secarik kertas. Pendek saja. Sekarang, lakukanlah!

Posted by: skripsiterbaik | May 16, 2010

Kenapa menunda skripsi?

Masih banyak orang menunda menyelesaikan skripsi sampai menjelang tenggat waktu (deadline) penyerahan naskah skripsi habis. Padahal penundaan merupakan langkah yang sangat merugikan tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi pembimbing.

Waktu penyelesaian standar skripsi biasanya mengikuti semester yang sedang berjalan. Biasanya selama satu semester. Itu sudah meliputi sidang proposal hingga ujian akhir/sidang skripsi. Dengan demikian waktu efektif hanya berkisar 3-4 bulan. Nah, semestinya waktu yang tersedia bisa dibagi dengan baik sejak pencarian tema, penyusunan proposal, ujian proposal, pencarian data, melakukan analisa hingga ujian akhir skripsi.

Bagi mahasiswa akan lebih mudah bila mengajukan perkembangan kemajuan naskah skripsinya kepada pembimbing setiap minggu. Dengan demikian, pembimbing juga bisa memberikan masukan perbaikan bagi naskah tersebut. Setelah mendapatkan masukan/feedback, mahasiswa dapat memperbaikinya dan kemudian bisa dikonsultasikan minggu berikutnya.

Bagi pembimbing, dengan pengalokasian waktu penyusunan skripsi yang jelas, akan dimudahkan pula. Pembimbing adalah dosen yang memiliki berbagai kesibukan. Oleh karena itu, waktu konsultasi tatap muka harus diatur sebaik mungkin. Dengan pertemuan secara reguler dan bertahap, masukan yang diberikan pembimbing pun bisa maksimal.

Sangat berbeda bila mahasiswa datang kepada pembimbing menjelang detik-detik terakhir deadline penyerahan naskah skripsi. Pembimbing akan merasa di by-pass atau bahkan di fait a comply, artinya diminta untuk mengoreksi naskah yang biasanya disusun sekaligus oleh mahasiswa deadliner (mahasiswa yang menunda skripsi dan menyusunnya ketika deadline sudah dekat). Yang lebih buruk lagi adalah mahasiswa deadliner biasanya meminta dengan merengek-rengek agar pembimbing berkenan menyetujui naskah tersebut dengan alasan waktu penyusunan naskah skripsi telah habis.

Langkah ini jelas merugikan. Pembimbing tidak akan semudah itu menerima keinginan mahasiswa. Pembimbing memiliki otoritas dalam menentukan apakah naskah skripsi layak atau tidak dan atau dinyatakan siap atau belum untuk disidangkan. Umumnya pembimbing memiliki kecenderungan menolak naskah skripsi yang diserahkan mahasiswa model deadliner ini.

Kalau mahasiswa menemukan dosen yang baik dan mau membaca dengan seksama naskah skripsi tersebut, maka ada kemungkinan naskah tersebut lolos. Tapi kemungkinan itu sangat kecil mengingat naskah yang disusun mahasiswa deadliner biasanya disusun dengan terburu-buru. Akibatnya, tidak hanya soal redaksional yang banyak kesalahannya, tetapi juga masalah data yang tidak lengkap, lemahnya analisa hingga buruknya penyusunan kesimpulan dan agenda penelitian ke depan.

Apabila sudah seperti ini, siapa yang rugi? Tentu mahasiswa deadliner. Pembimbing dengan otoritasnya akan meminta perpanjangan waktu untuk penulisan dan itu berarti harus tambah paling tidak satu semester. Artinya, harus ada pembayaran lagi. Masih beruntung bagi mahasiswa yang punya sisa waktu kuliah yang mencukupi, tetapi bayangkan bagi yang sudah tidak punya waktu lagi. Mimpi buruk drop-out didepan mata. Uang juga bisa jadi kendala, apalagi biaya kuliah makin hari semakin mahal saja.

Nah, kalau begitu pikirkanlah baik-baik bila Anda berniat atau sedang menunda skripsi. Dengan menunda berarti Anda mengorbankan kualitas skripsi karena biasanya akan bersifat lebih pragmatis (asal jadi yang penting lulus), pemborosan uang, tenaga dan waktu, hingga kemungkinan konflik Anda dengan pembimbing yang merasa di-fait a comply. Bila hal terakhir ini terjadi, kelulusan Anda sepertinya bakal di ujung tanduk.

Kenapa menunda skripsi? Ayo, mulailah kerjakan sekarang juga!

Posted by: skripsiterbaik | July 17, 2009

Bila Anda akan atau sedang menulis skripsi

Skripsi terbaik ini disusun dan diperuntukkan bagi Anda yang termasuk dalam satu dari empat kelompok ini. Pertama, Anda yang akan atau sedang menulis skripsi. Kedua, Anda yang sedang kuliah tetapi belum mencukupi untuk menulis skripsi. Ketiga, Anda yang baru memulai kuliah dan ingin tahu lebih lanjut tentang skripsi. Terakhir adalah Anda yang termasuk sebagai pembimbing, calon pembimbing maupun penguji skripsi.

Wah, berarti skripsi terbaik akan banyak berguna bagi Anda yang tergabung dalam kelompok-kelompok di atas. Dengan demikian, skripsi terbaik ini menjangkau spektrum pembaca yang luas. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Kelompok pertama: Anda yang akan atau sedang menulis skripsi
Anda yang akan menulis skripsi atau sedang menulis skripsi tentu membutuhkan informasi atau pengetahuan bagaimana menulis sebuah skripsi. Anda yang akan menulis skripsi perlu mengetahui apa itu skripsi terbaik, bagaimana menyusunnya, dan tips apa sehingga bisa menyelesaikannya tepat waktu.

Demikian juga bagi Anda yang sedang menulis skripsi. Mungkin saat ini Anda merasa “stuck” alias mandek atau buntu tidak tahu harus berbuat apa dan bagaiamana menyelesaikan skripsi Anda. Kebuntuan itu tentu disebabkan banyak alasan misalnya persoalan ketiadaan bahan, tidak tahu harus mencari kemana dan bagaimana mencarinya.

Tetapi mungkin juga Anda merasa seperti kehilangan motivasi untuk menyelesaikan skripsi yang sudah Anda mulai bahkan sudah setengah selesai itu. Anda melihat teman Anda sudah hampir selesai atau menyelesaikannya dengan jalan pintas. Ataukah pembimbing Anda termasuk tipe yang “killer” selalu membantai Anda, mencari kesalahan Anda tanpa memberikan solusi yang konstruktif. Akibatnya, semua itu membuat nyali Anda menciut untuk menyelesaikan skripsi terbaik Anda.

Posted by: skripsiterbaik | June 29, 2009

Inti skripsi terbaik

Apa sih inti dari sebuah skripsi terbaik?

Sebuah skripsi terbaik adalah mahakarya intelektual dan hasil imajinasi Anda yang mendapatkan nilai “A” (terbaik) di hadapan sidang penguji. Tentu saja!

Skripsi Anda yang layak menyandang predikat terbaik berarti telah memenuhi paling tidak tiga kriteria berikut.

Pertama, tema atau topik skripsi terbaik Anda bersifat spesifik, fokus dan mendalam. Skripsi yang menyandang predikat terbaik tidak pernah membahas topik yang lebar, luas, memasukkan berbagai hal sehingga tidak fokus. Justru sebaliknya, skripsi terbaik umumnya membahas topik yang spesifik, fokus dan dianalisa secara detail dengan data dan informasi. Dengan demikian, analisanya mendalam. Bukan melebar.

Kedua, skripsi terbaik Anda mampu menerapkan kerangka teoritis yang Anda pilih untuk menganalisa topik skripsi Anda. Kemampuan menerapkan ini meliputi ketepatan pemilihan kerangka teoritis, memahami asumsi-asumsi dasar, mengerti pokok-pokok argumentasi dalam kerangka teoritis tersebut hingga menarik kesimpulan berdasarkan pemikiran tersebut.

Ketiga, dari sisi metodologis. Skripsi terbaik pasti menggunakan metode yang tepat dan sesuai dalam menganalisa topik yang sudah sangat spesifik dan fokus tadi.  Pilihan metode penelitian yang digunakan dalam skripsi terbaik juga bergantung pada bagaimana Anda memilih kerangka teoritisnya. Kerangka teoritis tertentu biasanya dibarengi dengan pendekatan metodologis tertentu pula.

Dengan kata lain skripsi terbaik paling tidak memenuhi tiga kriteria yaitu: topik yang spesifik dan fokus; penggunaan “kacamata” teoritis yang tepat; serta bagaimana “mendekati” permasalahan dan penerapan teoritis tadi dengan cara yang tepat.

Posted by: skripsiterbaik | June 21, 2009

Cara mudah cari topik skripsi

Ketika akan memulai menulis skripsi pasti Anda berpikir topik apa yang menarik. Tak sedikit mahasiswa yang pusing tujuh keliling ketika harus menentukan topik pilihannya.

Kondisi ini sebenarnya wajar terjadi terutama bagi Anda yang memang baru memikirkan menulis skripsi ketika masanya tiba. Maksudnya, kondisi ini terjadi ketika Anda tidak menyiapkan jauh-jauh hari bahwa suatu saat di masa akhir studi S-1 Anda harus menulis skripsi.

Tapi itu bukan berarti kiamat buat Anda, bukan? Coba cara-cara berikut ini!

Pertama, datangilah perpustakaan di universitas Anda atau universitas-universitas terkemuka di negeri ini. Di tengah kemajuan teknologi seperti sekarang ini, Anda tidak terlalu sulit mendapatkan akses skripsi dari perpustakaan universitas lain.

Kedua, bacalah beberapa skripsi dengan tema-tema tertentu yang menurut Anda menarik. Paling tidak tema yang menarik Anda pada waktu itu. Bisa apa saja. Kalau topik itu tidak lewat di kepala Anda juga, pikirkan hal-hal besar atau bersejarah yang pernah terjadi pada masa lalu atau baru saja terjadi. Dengan demikian, topik itu sepertinya “dekat” dengan keseharian Anda.

Ketiga, setelah mendapatkan beberapa skripsi sesuai topik pilihan sementara Anda, bacalah abstrak. Skripsi yang baik biasanya memuat abstrak yang baik pula. Di dalamnya akan memuat tentang apa skripsi tersebut, apa topiknya, apa permasalahannya, apa kerangka pemikiran yang dipakai dalam menyelesaikan permasalan, metode yang digunakan, hingga kesimpulan dan saran penelitian lanjut.

Keempat, catat beberapa permasalahan yang bisa menjadi alternatif sebagai inventarisasi topik-topik awal skripsi Anda. Pilih maksimal lima topik yang menurut Anda paling menarik. Apa pun alasan Anda memilihnya.

Kelima, dari lima topik yang menarik, bukalah bab kesimpulan di sub bagian saran penelitian lanjutan. Para penulis skripsi biasanya menuliskan agenda-agenda penelitian ke depan sebagai lanjutan dari temuan skripsi yang mereka bahas. Sebuah skripsi tak kurang merekomendasikan dua agenda penelitian lanjutan. Dari 5 skripsi yang telah Anda pilih di awal tadi dengan masing-masing skripsi 2 alternatif agenda penelitian lanjutan maka Anda telah mendapatkan 10 alternatif topik skripsi yang menarik.

Mudah, bukan? Apakah ada cara yang lain? Tentu masih banyak cara mudah lainnya untuk mendapatkan topik skripsi dengan memulai riset kecil-kecilan.

Lalu bagaimana menentukan satu dari 10 alternatif topik skripsi tersebut? Tunggu posting berikutnya, ya!

Categories